
📷Pura Batu Meringgit: Simbol Harmoni Hindu dan Buddha di Jantung Bali/ ortibali
Penulis: Febrianti Saraswati | Editor: Bram Subali
ORTIBALI.COM – Jika Anda berkunjung ke Daya Tarik Wisata (DTW) Kebun Raya Bedugul di Tabanan, Bali, tak hanya suasana sejuk dan rimbunnya tanaman hijau yang akan menyambut Anda. Lebih dalam ke area hutan, tersembunyi sebuah situs spiritual yang sarat makna dan sejarah: Pura Batu Meringgit.
Terletak di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Pura Batu Meringgit bukan sekadar tempat ibadah umat Hindu. Di area yang sama, berdiri juga sebuah kelenteng atau konco, tempat pemujaan umat Buddha, khususnya penganut Konghucu. Kehadiran dua tempat suci ini berdampingan menjadi simbol nyata toleransi dan akulturasi budaya antara Hindu dan Tionghoa di Pulau Dewata.
Menurut Jero Mangku Pura Batu Meringgit, pura ini dipercaya telah berdiri sejak tahun 1813. Keberadaannya tidak hanya menjadi saksi sejarah perjalanan spiritual masyarakat Bali, tetapi juga mencerminkan kerukunan antarumat beragama yang telah terjalin harmonis sejak ratusan tahun silam.

Uniknya, bangunan kelenteng yang berada di sebelah pura bukan hadir tanpa alasan. Kisahnya berkaitan dengan Raja Sri Jayapangus dari Batur Kintamani yang dalam sejarahnya menikah dengan seorang wanita keturunan Tionghoa. Sebagai bentuk penghormatan atas pernikahan lintas budaya ini, dibangunlah kelenteng di sisi pura yang hingga kini masih digunakan untuk persembahyangan oleh masyarakat Tionghoa.
Hingga saat ini, setiap pelaksanaan piodalan (hari raya keagamaan) di Pura Batu Meringgit tak hanya melibatkan umat Hindu, tetapi juga warga Tionghoa. Ritual bersama ini menjadi wujud nyata kehidupan antarumat beragama yang berjalan berdampingan, tanpa sekat dan penuh saling hormat.
Bahkan, pura ini kerap menjadi tujuan doa bagi para pejabat, terutama menjelang momentum penting seperti pemilu legislatif maupun pilkada di Bali. Hal ini menunjukkan bahwa Pura Batu Meringgit bukan hanya tempat suci, tetapi juga memiliki nilai spiritual dan historis yang kuat dalam kehidupan masyarakat Bali secara luas.
Dengan keunikan arsitektur dan makna toleransi yang terkandung di dalamnya, Pura Batu Meringgit layak menjadi destinasi wisata spiritual di Bali yang menawarkan lebih dari sekadar keindahan alam, tapi juga pelajaran hidup tentang harmoni dan keberagaman.
***