Sabtu, 7 September 2024, Bali Diguncang Gempa Bumi, Gempa Sasih Karo, Ini Maknanya dalam Lontar

 Sabtu, 7 September 2024, Bali Diguncang Gempa Bumi, Gempa Sasih Karo, Ini Maknanya dalam Lontar

ilustrasi/ canva/ ortibali

 

ORTIBALI.COM – Sabtu, 7 September 2024 pagi warga Bali sebagian besar merasakan gempa bumi yang cukup besar, dari laporan Kalaksa BPBD Provinsi Bali, Made Rentin, nfo Gempa Mag:4.9 , 07-Sep-24 08:51:44 WIB, Lok:8.52 LS,115.35 BT (2 km TimurLaut GIANYAR-BALI), Kedlmn:10. – Pusat gempabumi ada di Desa Sidan Gianyar.

Sontak saja seluruh lapisan masyarakat pada terkejut pagi itu. Ada yang sedang olah raga, memasak bahkan sedang melakukan aktifitas sekolah berhamburan ke luar mencari tempat yang lebih aman.

Terlepas dari itu, berdasarkan Lontar Palalindon, gempa yang juga dikenal dengan sebutan linuh oleh sebagian besar masyarakat Bali ini ternyata ada maknanya. Lontar ini memuat tentang bagaimana cara menhadapi gempa bumi atau linuh. Bahkan dalam lontar itu juga dijelaskan makna dari terjadinya gempa bumi berdasarkan sasih.

Gempa Bumi Ketika Sasih Kasa

Manusia banyak sakit karena black magic, dunia dan tanah menjadi kacau, Bhatara Siwa tengah beryoga baur dunia dilindungi para dewata, tanaman jadi banyak hasil bumi.

Gempa Bumi Ketika Sasih Kasa

Disaat terjadi gempa bumi pada sasih kasa, dunia dan tanah juga menjadi kacau, manusia banyak terkena black magic dan sakit. Bhatara Siwa beryoga baur dunia dilindungi oleh para dewata, tanaman menjadi banyak hasil bumi.

Gempa Bumi Ketika Sasih Karo

Jika linuh terjadi ketika saish karo maka ini adalah sebuah tanda Bhatara Gangga tengah beryoga. Selamat dunia, danau menjadi kering, buah tak jadi, manusia lebih banyak terkenal penyakit upas (kulit) dan Bhatara Yama menginginkan stana.

Gempa Bumi Terjadi saat Sasih Ketiga

Ketika terjadi gempa bumi saat sasih ketiga, maka Bhatara Sri tengah melangsungka yoga. Selamatlah dunia, tanaman subur, air mengandung sari, namun Bhatara Guru sedih sebab air terlalu besar, hujan terjadi deras dan manusia sulit mencari makanan, banyak manusia meninggal karena ke sawah.

Gempa TerjadiSaat Sasih Kapat

Jika terjadi gempa bumi disaat sasih kapat, maka bhasa Brahma tengah beryoga, dunia dikatakan selamat, air mengalir, penyakit dan segala wabah, banyak orang meninggal.

Gempa Terjadi saat Sasih Kelima

Disaat itu Bhatara Iswara tengah melangsungkan yoga, wabah penyakit datang, tanaman padi gagal panen, buah gagal panen, wabah datang dari laut menimpa manusia hingga meninggal.

Gempa Terjadi saat Sasih Keenam

Ketika itu Bhatari Uma melangsungkan yoga, pemimpin dan rakyatnya tak menentu, pertengkaran terjadi, hama, wabah dan penyakit berkembang dan semakin mengganas. Tidak kuasa orang memimpin, beraneka buta muncul untuk memangsa.

Gempa Muncul saat Kapitu

Bhatara Yoga tengah melangsungkan yoga, Bhatara Ludra mamurti berubah, keadaan tanah di dunia menjadi sulit, orang yang sakit menjadi banyak meninggal, tanaman padi menjadi berhasil, air sedikit mengalir.

Gempa Terjadi saat Sasih Kawulu

Ketika itu terjadi maka Bhatara Maha Dewa tengah melangsungkan yoga. Dunia menjadi kacau, dikutuk oleh Bhatara Maha Dewa. Hama menjadi semakin ganas, manusia banyak yang meninggal karena bekerja di sawah. Tanaman padi berhasil, buah tidak jadi, air berlimpah. Hama banyak yang berkembang seperti gadgad, cundang, wereng hingga lainnya.

Gempa Sasih Kesanga

Bhatara Durga tengah melangsungkan yoga, gentayangan pra buta, marah Bhatara Brahma, berkemabangnya hama tanaman dan juga wabah. Kekuatan menghilang, umbi-umbian jadi, manusia menderita sakit panas, penyakit disebabkan oleh buta Paksi Raja, Kebo Raja, Buta Raja, Bayu Raja dan Toya Raja.

Gempa Bumi Terjadi saat Sasih Kedasa

Bhatara Sang Hyang Sangkara tengah melangsungkan yoga, dunia selamat, segala yang ditanam menjadi sukses, harga murah, manusia sehat. Binatang pelihaan banyak yang mati terkena wabah, padi menjadi berhasil, hama burung menjadi berkembang karena ulah Bhatara Kusuma Yuda yang marah, sarma buta hendak memangsa sang buta tonyong dan kolo mangsa.

Gempa Terjadi Ketika Sasih Jyesta

Bhatara Umat tengah beryoga, kacaulah dunia, bingung dan bertengkar karena dimarahi oleh Bhatara Guru. Manusia terkenal wabah penyakit, segala sawah berhasil.

Gempa Terjadi ketika Sasih Sada

Ketika itu terjadi Bhatra Sang Hyang Yama melangsungkan yoga bersama Sang Hyang Yambu. Pengusaha atau pejabat penting menjadi tak lagi setia, pemuda banyak bertengkar, Bhatara Brahma mengalami kesulitam, dunia juga menjadi sulit, keindahan tak lagi berarti, semua yang bertulang, bersayap dan buah-buahan pun tak jadi.

Itulah arti gempa bumi yang terjadi berdasarkan sasih dalam lontar. Perlu diketahui bahwa penjelasan ini tentu perlu terjemahkan secara bijak lagi, sehingga maksud dan juga artinya menjadi lebih terperinci. ***

ikuti kami di Google News

Related post