Penulis: Orti Bali

📷ilustrasi situasi Galungan dan Kuningan di Bali/ ortibali
ORTIBALI.COM – Inilah hal menarik dari pelaksanaan Galungan – Kuningan di Bali yang mungkin masih ada yang belum mengetahuinya. Hari Raya Galungan adalah salah satu perayaan penuh makna bagi umat Hindu, terutama di Bali.
Lebih dari sekadar hari suci, Galungan menjadi cerminan kemenangan kebaikan dan momen memperkuat ikatan spiritual dengan leluhur serta Sang Hyang Widhi. Dengan tradisi yang kaya dan suasana penuh kehangatan, Galungan selalu dinanti masyarakat Bali. Penasaran dengan keunikan perayaan ini?
Yuk, simak 10 fakta menarik tentang Hari Raya Galungan yang akan memperkaya wawasanmu tentang budaya Bali!
1. Simbol Kemenangan Dharma atas Adharma
Galungan merayakan kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan). Perayaan ini mengajak umat Hindu Bali untuk merenungkan pentingnya menjunjung kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Makna mendalam ini menjadi pengingat agar selalu menjaga harmoni dan kejujuran, menjadikan Galungan lebih dari sekadar ritual, tetapi juga panduan hidup.
2. Siklus Unik Setiap 210 Hari
Berbeda dengan hari raya lain yang dihitung tahunan, Galungan hadir setiap 210 hari sesuai kalender Pawukon Bali. Sistem penanggalan tradisional ini membuat waktu perayaan Galungan bergeser setiap tahun dalam kalender Masehi. Keunikan ini mencerminkan kearifan lokal Bali dalam menjaga tradisi berabad-abad.
3. Penjor, Ikon Kemenangan dan Keberkahan
Saat Galungan tiba, penjor menjadi pemandangan khas di setiap sudut Bali. Tiang bambu yang dihias janur, daun, dan buah-buahan ini dipasang di depan rumah atau di pinggir jalan. Penjor bukan hanya dekorasi, tetapi juga simbol kemenangan kebaikan dan doa untuk kemakmuran. Bentuknya yang menjulang tinggi seolah menyapa langit, mengundang berkah dari para dewa.
4. Perayaan Berlangsung 10 Hari Penuh
Galungan bukan perayaan sehari. Selama 10 hari, umat Hindu Bali menggelar berbagai ritual yang sarat makna, dengan puncaknya adalah Hari Raya Kuningan. Pada hari penutup ini, leluhur diyakini kembali ke alam mereka setelah memberikan berkah. Rangkaian panjang ini menjadikan Galungan momen refleksi spiritual yang mendalam.
5. Kuliner Khas yang Memanjakan Lidah
Tak lengkap rasanya merayakan Galungan tanpa hidangan tradisional Bali. Lawar, sate lilit, hingga babi guling tak hanya disajikan untuk persembahan, tetapi juga dinikmati bersama keluarga. Setiap hidangan mengandung makna syukur atas limpahan rezeki. Aroma dan cita rasa kuliner ini menciptakan suasana kebersamaan yang hangat selama perayaan.
6. Selalu Jatuh pada Rabu Kliwon Dungulan
Dalam kalender Bali, Galungan dirayakan pada Rabu Kliwon Dungulan. Hari ini dianggap membawa energi positif yang kuat. Meski tanggal Masehi berubah, momen ini tetap konsisten dalam sistem penanggalan Bali, menambah kekhasan perayaan yang sarat nilai spiritual.
7. Pura Jadi Pusat Persembahyangan
Saat Galungan, pura-pura di Bali ramai dikunjungi umat yang bersembahyang. Ritual persembahyangan ini merupakan wujud syukur dan penghormatan kepada leluhur serta dewa-dewa. Suasana khidmat di pura mencerminkan betapa pentingnya hubungan spiritual dalam kehidupan masyarakat Bali.
8. Makna Spiritual yang Menyentuh Hati
Galungan bukan sekadar perayaan, tetapi juga waktu untuk mendekatkan diri pada leluhur. Umat Hindu Bali percaya bahwa roh leluhur turun ke bumi selama Galungan, membawa berkah dan perlindungan. Momen ini mengajarkan nilai hormat pada warisan leluhur sekaligus memperkuat ikatan keluarga.
9. Kuningan, Penutup Penuh Syukur
Rangkaian Galungan ditutup dengan Hari Raya Kuningan pada hari ke-10. Pada hari ini, umat mempersembahkan sesaji sederhana sebagai tanda terima kasih atas kehadiran leluhur. Kuningan menjadi simbol perpisahan yang penuh rasa syukur, menandai akhir perjalanan spiritual Galungan dengan damai.
10. Pembersihan Jiwa dan Lingkungan
Menjelang Galungan, masyarakat Bali sibuk membersihkan rumah, pura, dan diri mereka sendiri. Kegiatan ini bukan hanya soal kebersihan fisik, tetapi juga pembersihan hati dari hal-hal negatif. Suasana suci ini mempersiapkan umat untuk menyambut Galungan dengan pikiran jernih dan hati yang lapang.
Hari Raya Galungan adalah perwujudan harmoni antara tradisi, spiritualitas, dan kebersamaan. Dengan penjor yang menari di angin, aroma kuliner khas, dan doa-doa di pura, Galungan mengajarkan pentingnya menjaga kebaikan dan bersyukur atas berkah hidup. Perayaan ini tak hanya memperkaya budaya Bali, tetapi juga menginspirasi siapa saja untuk hidup lebih bermakna.
***